Erman Anom
Dosen FIKOM Universitas Esa Unggul, Jakarta
erman.anom@esaunggul.ac.id
ABSTRACT
Public Relations is the continued process of keying policies,
services and actions to the best interest of those individual and groups
whose confidence and goodwill an individual or intitution covest, it is
the interpretation of these policies, services and actions to assure
complete understanding and appreciations.
Pendahuluan
Pada umumnya setiap perusahaan selalu
ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, dalam arti selalu berusaha
agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan tersebut dapat
tercapai atau terjadi apabila perusahaan berhasil memasarkan produk yang
dihasilkan dengan baik. Dengan demikian pemasaran perlu mendapat
perhatian perusahaan dengan tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan
lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain
sebagainya.
Dikaitkan dengan keadaan dewasa ini
dimana persaingan dunia usaha menunjukkan kecenderungan yang semakin
meningkat berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan
mengalami pasang surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat
kecil dan dapat pula semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang
perusahaan untuk berpikir faktor apakah yang dapat mempengaruhi
perkembangan penjualan produknya. Besar kecilnya perkembangan penjualan
pada hakekatnya dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor ekstern dan
faktor intern.
Faktor eksteren merupakan faktor yang
tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut berupa antara
lain: situasi perekonomian, kebijakan pemerintah, keadaan pesaing serta
selera dari konsumen itu sendiri. Sedangkan faktor internal adalah
faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut antara
lain berupa keadaan produk, penetapan harga, cara-cara promosi, saluran
distribusi dan kegiatan penjualan itu sendiri.
Dalam pemasaran diperlukan adanya
kemampuan pengetahuan produk dan teknik menjual guna mempermudah dalam
menjalankan tugasnya serta meningkatkan penjualan. Sedangkan daya juang
diperlukan agar bersemangat dan mempunyai kekuatan secara spiritual
serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya.
Kerangka Konsep Public Relations
Sebagai mana umumnya kita mengenal Public Relations
pada dasarnya adalah suatu seni untuk menciptakan saling pengertian
antara kedua belah pihak yang lebih baik sehingga memperbesar
kepercayaan terhadap sesuatu organisasi, perusahaan atau seseorang.
Jadi public relations adalah suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dan publiknya, baik intern maupun ekstern. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang bertujuan untuk membangun image, dan membina saling pengertian diantara kedua pihak. Public Relations adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran.
W. Emerson Reck berpendapat public relations
merupakan kelanjutan dari proses pendapatan kebijaksanaan, penentuan
pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau
golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan good will
dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap
untuk menjamin adanya pegertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. Ini
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Frank Jefkin yang mengatakan Public Relations berarti menciptakan saling pengertian. Public Relations
adalah suatu untuk mendapatkan sesuatu tanpa harus melakukan sesuatu.
Tetapi dalam kenyataannya kita tidak akan mendapatkan apapun bila tidak
berbuat sesuatu. Sekarang menjadi pertanyaan besar, apa public relations profitable atau investasi dalam kegiatan pemasaran? Menurut penulis public relations
investasi jangka panjang dalam kegiatan pemasaran, hasilnya dirasakan
dalam waktu yang lama selaras dengan tugas jangka panjangnya membina
nama baik perusahaan, mendidik konsumen dan menciptakan citra.
Pemasaran dizaman yang penuh kompetisi
seperti sekarang ini tidak cukup hanya dengan model pemasaran
konvensional yang sering dikenal dengan bauran 4 P (Produk, Price, Place, Promotion) tetapi harus ditambah dengan public relations
dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit. Citra organisasi yang
baik dan produk, itulah kunci pertama memenangkan konsumen, kalau
organisasi atau produk tidak dikenal mana mungkin ada penjualan. Bagi
praktisi public relations, kemampuan yang harus dimiliki adalah
kemampuan meyakinkan pelanggan dan mitra usaha, kerja untuk negosiasi
sehingga terjalinnya saling pengertian yang positif. Produk yang
ditawarkan secara sistematis dirancang cara menjalankannya, pendekatan
persuasif dan kelincahan bernegosiasi dengan perhitungan untung rugi
yang terkakulisasi merupakan teknik public relations untuk mencapai tujuan organisasi. Public Relations
adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran. Saat
ini belum banyak yang memanfaatkan fungsinya bagi keberhasilan
pemasaran. Ini mudah dimengerti karena selama ini public relations berbicara dengan beragam publik, pemegang saham, karyawan, badan legislatif, pimpinan, komunitas, sehingga peran public relations sebagai pendukung produk pemasaran cenderung diabaikan.
Departemen public relations umumnya memiliki 5 (lima) kegiatan yang sebagian besar aktivitasnya adalah:
- Hubungan dengan pers
- Publisitas
- Komunikasi Perusahaan, kegiatan yang meliputi komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan saling pengertian
- Lobbying
- Counselling
Biasanya manager pemasaran dan praktisi public relations
tidak selalu berbicara dalam bahasa yang sama, satu perbedaan pokok
adalah bahwa manajer pemasaran lebih orientasi pada laba penjualan,
sedangkan praktisi public relations melihat tugasnya sebagai menyebarluaskan informasi dengan strategi komunikasi yang jitu.
Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan:
- Praktisi public relations market oriented yaitu dengan mengelola semua aktivitas public relationsnya dengan gagasan agar berbagai aktivitas tersebut akan dapat menunjang pemasaran perusahaan dalam meningkatkan laba.
- Membentuk bagian khusus dengan sebutan public relations pemasaran yang dapat secara langsung mendukung pengenalan produk dan juga membangun citra, antara lain dengan cara memastikan ruang editorial (bukan ruang iklan) di media massa yang akan dibaca, dilihat, atau didengar oleh para pelanggan dengan maksud khususnya untuk tercapainya sasaran penjualan.
Public Relations pemasaran dapat berkontribusi melalui berbagai kegiatan:
- Membantu peluncuran produk baru dengan mensponsori acara
- membantu reposisi sebuah produk, mengkampanyekan berulangulang sebuah program/ kegiatan hingga bisa diterima oleh masyarakat
- Mempengaruhi kelompok tertentu
- Mempertahankan produk-produk yang terganggu oleh masalah public. Kasus lemak babi dan biskuit beracun dalam memanfaatkan public relations adalah salah satu contoh yang dapat menyelamatkan perusahaan dari kepunahan.
- Membangun citra perusahaan yang menguntungkan penjualan produk
Pemanfaatan dan Keputusan Penting Dalam Marketing PR
Banyak perusahaan yang memanfaatkan dan menggunakan public relations pemasaran dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk baru maupun produk yang sudah mapan.
Bagi kebanyakan perusahaan public relations
pemasaran ini benar-benar efektif, dari dalam beberapa kasus biayanya
lebih efisien dibandingkan iklan namun demikian seluruh konsep, strategi
serta tekniknya di rencanakan bersama dengan bagian pemasaran. Konsep,
strategi serta teknik digunakan bauran 6 P (price, product, place, promotions, public relations, power).
Pemasaran memerlukan lebih banyak ketrampilan memanfaatkan sumber daya public relations, kerana public relations menciptakan dampak yang bersumber pada peningkatan kesadaran masyarakat dengan biaya periklanan yang relatif lebih sedikit.
Public relations tidak membayar ruang dalam media tetapi mengembangkan stafnya mengelola event-event tertentu. Jika news valuenya
tinggi dan menarik, akan dimuat dalam semua media massa serta dapat
berharga jutaan rupiah jika dinilai dengan periklanan. Lagi pula karena
berita tersebut dapat berupa ulasan atau editorial maka lebih terpercaya
dari pada iklan. Kadang-kadang hasil dari satu strategy public relations yang terpadu dapat mengagumkan.
Perimbangan dapat dilaksanakan dengan pemanfaatkan dari alat public relations yaitu:
- Berita Press Realise
- Pidato
- Event
- Tulisan/tajuk/ulasan/editorial
- Audio/visual/slide presentasi
- Corporate identity
- Pelayanan Informasi, telepon, dll
Strategi Public Relations dan Keputusan Penting dalam Pemasaran
Pertimbangan kapan dan bagaimana menggunakan public relations sudah harus ditentukan oleh manajemen puncak dengan menetapkan sasaran pemasaran, pemilihan pesan dan sarana public relations yang akan dipakai serta mengevaluasi hasil public relations dalam satu konsep pemasaran. Sedangkan menetapkan sarana pemasaran dapat dibantu oleh public relations dengan:
- Menciptakan kesadaran dengan memuat berita sebuah produk, pelayanan, tokoh-tokoh yang menunjang
- Membangun kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam konteks editorial
- Memotivasi tenaga penjualan, melatih dan mengembangkan
- Menekan budget promosi, kerana biaya public relations lebih rendah dari pada biaya periklanan, maka dengan tujuan untuk menekan biaya akan merupakan alasan kuat untuk menggunakan public relations agar dapat memperoleh share of mind.
Praktisi public relations
mengembangkan banyak kisah yang menarik yang bercerita sekitar produk,
juga dapat ditunjang dengan banyak ide yang orisinal untuk mengembangkan
acara-acara yang berbeda yang dilakukan oleh pesaing.
Perbedaan Tujuan Antara Pemasaran dan Public Relations dan dengan Iklan
Penasaran tujuan jangka pendek, tujuan
jangka pendeknya adalah meningkatkan penjualan, mengumumkan
penyempurnaan produk atau peluncuran produk baru, mengumumkan penunjukan
agen baru. Sedangkan public relations tujuan jangka, tujuan
jangka panjang adalah membina nama baik perusahaan, mendidik konsumen,
menciptakan citra. Perbedaan dan persamaan public Relations dengan iklan. Persamaannya iklan dan public relations
mempunyai kekuatan yang berbeda. Citra perusahaan secara keseluruhan
terbentuk dari gabungan sesuatu yang tidak terhitung, tetapi perbedaan
produknya dan iklan tetap ada, sehingga iklan akan terintergrasi dengan
promosi, nama, gaya dan simbolsimbol lainnya dalam perusahaan sudah
termasuk dalam kegiatan public relations.
Beberapa bentuk iklan seperti iklan keuangan, paling sering dipakai dalam kegiatan public relations.
Akibat dari hasil penjelasan dari dalam, seperti laporan akuntansi,
laporan perusahaan biasanya dilakukan sesering mungkin sesuai dengan
gaya public relations yang dipakai di dalam perusahan.
Perbedaan Public Relations dengan Iklan. Public
relations, promotions company or organisations, makes the company act
so that it fits in with prevailing environment and social and political
and purchasing decision currents sincreasing sales, more longer term
planning and cohesiveness reguired, geared to many publics internal,
external government, shareholders, etc, space time in news earned
through imagization news value, press agentry. Iklan, promotes product,
geared towards buying, shortter term, geared towords markets, customers
mainly, bought space other than promotional event such as sweepstakes,
etc.
Proses Perencanaan Public Relations dalam Pemasaran
Dalam proses perencanaan public relations
pada kegiatan pemasaran yang pertama dilakukan adalah menentukan
sasaran penerima selanjutnya menentukan Tujuan, kemudian terus melakukan
menentukan pesan yang ingin disampaikan dan formatnya dan selanjutnya
melakukan pelaksanaan dan evaluasi.
Kesimpulan
Setiap perusahaan yang ingin mencapai
sukses, selalu berusaha memasarkan produknya yang dihasilkan dengan
baik. Pemasaran selalu mendapat perhatian yang lebih dengan tanpa
mengabaikan kegiatan-kegiatan lain seperti produksi, keuangan,
personalia dan lain sebagainya. Dalam era yang sangat kompetitif dan
banyak pemain dalam memasarkan produknya, setiap perusahaan kini
menggunakan kegiatan public relations, sehingga melahirkan apa yang kita kenal dengan kegiatan marketing public relations.
Daftar Pustaka
Jepkins, Frank, ”Public Relations Untuk Bisnis”, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1994.
Efendy, O. Onong, ”Hubungan Insani”, Remaja Karya, Jakarta, 1988.
Katz, Bernase, ”Bagaimana Memasarkan Jasa Profesional”, Binaman Pressindo, Jakarta, 1991.
Rogers, M. Everest et. Al, “Comunication of Innovations”, Remaja Karya, Jakarta, 1981.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar