EFEKTIFITAS PROGRAM ACARA THE SCHOLARSHIP INDONESIA DALAM MEMBENTUK CITRA IMPERIAL ARYADUTA HOTEL AND COUNTRY CLUB
Canny Sebastian1, Dani Vardiansyah1
1Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jl. Arjuna Utara Tol Tomang-Kebun Jeruk, Jakarta 11510
cannys@gmail.com
Abstrak
Penelitian menggunakan metode survey, dalam penelitian ini populasi
dan sample menggunakan teknik accidential sampling (sampel aksidental)
yaitu teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan yang dijumpai atau
siapa saja yang bias dijadikan sample. Penulis menentukan 30 orang yang
menjadi sample, yaitu orang yang menginap atau sekedar berkunjung ke
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club. Berdasarkan hasil penelitian
program acara The Scholarship Indonesia dikatakan efektif dalam
membentuk citra Imperial Aryaduta Hotel & country Club dikarenakan
responden yang mempunyai frekuensi menonton The Scholarship Indonesia
sedang, responden juga menyadari keberadaan Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club sebagai salah satu hotel di Indonesia serta responden
berminat untuk menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
sebagai tempat menginap dan berlibur. Dengan efektifnya program acara
The Scholarship Indonesia diharapkan dapat pula mendatangkan calon
konsumen baru bagi pihak Imperial Aryaduta Hotel & Country Club.Kata kunci: efektifitas, program, citra
Pendahuluan
Persaingan antar hotel sudah meningkat
sampai pada kualitas layanan konsumen atau tamu hotel dimana
masing-masing pihak pengelola hotel sangat yakin, bahwa selain inovasi
produk, keunggulan front line (garis depan) juga merupakan kunci sukses
untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan atau tamu hotel.
Pada masa sekarang ini dunia usaha
membutuhkan tidak hanya sekedar informasi, kepuasaan layanan, inovasi
produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga komunikator dan
fasilitator yang peka, yang dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan
dan metode dari tanggung jawab organisasi atau perusahaan kepada orang
lain atau khalayak. Sebagai timbal balik sang ahli komunikasi dan opini
publik harus melengkapi pimpinannya dengan pengetahuan mengenai apa yang
diperlukan oleh orang lain atau khalayak, sebagai penuntun dalam
menetapkan peraturan secara bijak demi tercapainya kebaikan bersama dan
mendapatkan kunci sukses yaitu kepercayaan pelanggan.
Patrick Jackson (1999) mantan presiden
PR Society of America (PRSA) dan penerbit PR Reporter, pernah menulis :
“Semenjak hadirnya Adam dan Hawa, terjadilah sebuah relasi, dan disetiap
pergaulan masyarakat tidak peduli sekecil atau seprimitif apa pun,
dibutuhkan komunikasi publik. Permasalahan yang akan timbul tidak bisa
dielakan sehingga harus dicarikan solusinya. Humas dipersembahkan bagi
kepentingan fungsional untuk membangun, meningkatkan hubungan antar
sesama dan meningkatkan image corporate (citra
perusahaan) untuk menjadi lebih baik”. Sesuai dengan pendapat Patrick
Jackson tersebut, selama pertengahan abad ke-20, Humas menjadi semakin
mantap sebagai salah satu elemen yang penting dalam bidang ekonomi,
politik, dan pembangunan sosial di Amerika dan pada saat pergantian
abad, Humas terintegrasi dengan baik menjadi sebuah program komunikasi
dari suatu perusahaan atau organisasi baik secara nasional maupun secara
global.
Penggunaan istilah Humas kadang kala berbeda-beda pada setiap perusahaan ada yang menyebutnya corporate communications, public affairs communications. Corporate relations, dan corporate
PR. Walau demikian, fungsi dan peran humas sama saja disetiap
perusahaan, yaitu menciptakan hubungan baik dengan publiknya agar
mendapat image corporate (citra perusahaan) yang positif.
Untuk mendapatkan itu semua banyak upaya yang bisa dilakukan oleh Humas misalnya Sales Promotions, Advertising (iklan), publicity
(publisitas). Contohnya saja Humas Imperial Aryaduta Hotel &
Country Club melakukannya melalui sponsorship yang dengan Stasiun
Televisi Swasta Metro TV.
Dalam pelaksanaan upaya meningkatkan
image corporate (citra perusahaan) Imperial Aryaduta Hotel & Country
Club kepada konsumen dan calon konsumen, Humas Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club melakukan kegiatan sponsorship, dengan adanya jalinan
kerjasama dalam program acara “The Scholarship Indonesia” diharapkan
dapat lebih efektif dalam meningkatkan image corporate (citra
perusahaan) Imperial Aryaduta Hotel & Country Club menjadi lebih
baik sesuai dengan tujuan perusahaan.
Dengan adanya upaya jalinan kerjasama berupa sponsorship
dengan Metro TV untuk meningkatkan image corporate (citra perusahaan)
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club pada tamu hotel Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club, maka timbul pertanyaan dalam diri
penulis sebagai berikut : apakah jalinan kerjasama berupa program acara
“The Scholarship Indonesia” yang dilakukan Imperial Aryaduta Hotel &
Country Club dengan Metro TV dapat membentuk citra perusahaan IAHCC?
Untuk menjelaskan pertanyaan di atas
penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : seberapa
besar efektifitas program “The Scholarship Indonesia” dalam membentuk
citra perusahaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektifitas program “The Scholarship Indonesia” dalam
membentuk citra perusahaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club.
Kegunaan Penelitian.
- Manfaat Teoritis.
Secara teoritis penelitian ini
diharapkan dapat mengembangkan ilmu komunikasi pada umumnya dan ilmu
hubungan masyarakat pada khususnya. Selain itu dapat pula memberikan
pengetahuan dan wawasan tambahan dalam bidang jasa perhotelan dan
kegiatan Sponsorship.
- Manfaat Praktis.
Dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi Humas dan manajemen perusahaan khususnya Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club yang dijadikan sebagai objek
penelitian, dan hasil penelitian ini akan menjadi bahan informasi dalam
menentukan langkah-langkah yang harus diperbaiki dan dilakukan di masa
yang akan datang.
Tinjauan Pustaka
Definisi Humas.
Di bawah ini penulis akan memberikan
pengertian dalam ilmu kehumasan dikarenakan penelitian yang ingin
penulis lakukan berhubungan dengan ilmu tersebut. J.C. Seidel,
mengatakan PR (Public relations) adalah proses yang kontinyu dari
usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will (kemauan yang baik) dan
pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke dalam
mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar
memberikan pernyataan (L. Bernay, 1952 : 26).
Institute of Public Relations (IPR)
mengatakan praktek humas atau PR (Public Relations) adalah keseluruhan
upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam
rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara
suatu organisasi dengan segenap khalayaknya (Ruslan, 2005 : 16).
The Mexican Statement mengatakan praktek
kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu disiplin ilmu sosial yang
menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan
konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin
organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana
untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayak
(Ruslan, 2005 : 17).
Dari definisi di atas penulis mencoba
menyimpulkan bahwa public relations adalah untuk menciptakan pemahaman,
agar menimbulkan awareness kepada khalayak, membangun hubungan baik dan
menjaga citra positif yang telah di bangun agar terjadi saling
pengertian antara kedua belah pihak.
Peran Humas
Peran merupakan aspek
dinamis dari suatu status (kedudukan), Apabila seseorang melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan yang dijabatnya
(Ruslan, 2005: 57).
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994 :
809) peran artinya mengambil bagian atau turut aktif dari suatu bagian.
Jadi dapat disimpulkan peran adalah sejauh mana keterlibatan seorang
individu maupun lembaga terhadap suatu peristiwa.
Public Relations (PR) itu sendiri
mempunyai peranan dalam menjalankan tugas dan operasionalnya sebagai
profesionalis seperti membentuk manajemen krisis, memulihkan citra
pemsahaan setelah pasca krisis, berupaya menjaga citra baik perusahaan
atau organisasi yang diwakilinya. Seorang PR juga hams berhadapan dengan
berbagai situasi seperti opini publik, kontroversial, krisis
kepercayaan dan citra, bukan itu saja, pejabat humas dituntut memiliki
ketrampilan khusus, baik pendidikan maupun pengalaman, memiliki
kemampuan mengorganisasi, ketrampilan komunikasi, serta mempunyai etos
kerja yang prima (Ruslan, 2002)
Dari definisi di atas penulis mencoba
menyimpulkan peran humas sangatlah beragam dari mulai menciptakan citra
baik, menjaga citra baik yang sudah di bangun, serta hams menghadapi
permasalah yang menyangkut tentang citra itu. Peran humas juga hams
menghadapi krisis serta opini publik yang timbul dan hams mengatasinya
sebelum opini atau krisis tersebut menjadi negatif.
Citra.
Menurut Bill Canton dalam Sukatendel
(1990) Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
pemsahaan, kesan yang disengaja diciptakan dari suaru objek, orang atau
organisasi.
Proses pembentukkan citra akan terlihat /
terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indra), masuk
ke saringan perhatian (attention filter), dan dari sana menghasilkan
pesan yang dapat dimengerti / dilihat (perceived message) yang
kemudian berubah menjadi persepsi” (Cozler Wayne, 1976).
Jenis Citra
Menurut M. Linggar Anggoro (Kasali,1992 :
51) ada lima jenis citra yaitu: Citra bayangan, adalah citra yang
dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif, karena kita biasa
membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita
pun percaya bahwa orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak
kalah hebatnya atas diri kita.
Citra yang berlaku, adalah suatu citra
atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu
organisasi. Citra Harapan Citra harapan adalah suatu citra yang
diinginkan oleh pihak manajemen.
Citra harapan, adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.
Citra perusahaan atau citra lembaga,
adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra
atas produk dan pelayanannya saja.
Citra Majemuk, adalah Citra yang sengaja diusahakan untuk menunjang dan mempromosikan identitas perusahaan.
Dari definisi diatas penulis mencoba
menyimpulkan citra adalah pandangan positif ataupun negatif yang
diberikan oleh orang lain untuk menilai secara keseluruhan tentang pihak
pribadi ataupun kelompok.
Sponsorship
Menurut Duncan (2006 : 640) Sponsor is
the financial support of an organization, person or activity in exchange
for brand publicity and association atau dukungan keuangan dari sebuah
perusahaan, seseorang atau kegiatan dalam merubah untuk publisitas dan
asosiasi merek.
Menurut Jefkins (1994 : 170) Sponsorship
merupakan pemberian dukungan keuangan atau bentuk-bentuk dukungan
lainnya kepada pihak penerima agar keuangan si penerima tetap lancar
atau menjadi lebih kokoh. Sponsor disediakan oleh suatu pihak untuk
meraih keuntungan di bidang periklanan, humas atau pemasaran bagi
pihaknya sendiri.
Dari definisi di atas penulis mencoba
menyimpulkan sponsorship adalah persetujuan bisnis antara dua perusahaan
atau lebih. Sponsorship merupakan sumber financial atau dukungan dalam
bentuk lain untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan, terkadang
untuk tujuan yang baik, tetapi pada umumnya adalah untuk memperoleh
promosi,public relations atau keuntungan marketing.
Tujuan- tujuan sponsor.
Sponsor adalah salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk membantu pemasaran dalam berpromosi. Di bawah ini adalah
kegunaan-kegunaan dari sponsor, yakni:
- a. Penyediaan Sponsor untuk Iklan.
Hal ini banyak dilakukan oleh berbagai
perusahaan yang memberi dana untuk pengadaan dan penyiaran suatu acara
di televisi atau radio sebagai imbalannya mereka boleh memasang iklan di
sela-sela acara tersebut. (Frank Jefkins, 1992).
- b. Penyediaan Sponsor untuk Pemasaran.
Penyediaan sponsor untuk mendukung usaha
pemasaran ini berawal dari penyediaan sponsor untuk program-program
acara televisi khususnya berita. Setelah dilarang mulai tahun 1990
media-media elektronik di inggris diperkenankan untuk menerima sponsor
tunggal yang bersedia menutup semua biaya pengadaian dan penyiaran suatu
program acara dan sebagai imbalannya pemberi sponsor berhak memasang
pesan-pesannya di sepanjang acara.
- c. Penyediaan Sponsor untuk Tujuan Humas.
Penyediaan dana untuk menunjang
usaha-usaha humas, pada dasarnya merupakan bentuk modern dari patronase
yang disajikan oleh pihak-pihak yang makmur dan kuat (khususnya dalam
soal financial). Yang memerima sponsor ini bukan hanya media massa,
tetapi juga panitia penyelenggara acara, penyelenggara pendidikan,
olahraga, hingga individu-individu tertentu semua diizinkan menerima
sponsor sedangkan imbalannya adalah peliputan media secara tunggal
(Frank Jefkins, 1992).
Imperial Aryaduta hOtel & Country
Club memberikan sponsor untuk Metro TV dalam program The Scholarship
Indonesia, berupa para peserta The Scholarship Indonsia dapat
menggunakan tempat dan fasilitas yang tersedia di hotel tersebut selama
masa karantina. Kekuatan : Dapat membantu citra Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club meningkat dikarenakan dengan adanya program acara The
Scholarship Indonesia yang tayang di Metro TV dapat dilihat oleh
khalayak ramai, sehingga diharapkan audience yang menonton The
Scholarship Indonesia menjadi sadar dan tahu akan keberadaan Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club. Kelemahan : Secara umum
efektifitasnya sulit diukur dan dapat terjadi ketidak jelasan pesan
(Susanto, 2004).
Hotel.
Beberapa pengertian tentang hotel, di antaranya:
- Menurut Prof. K. Krapf. Direktur Lembaga Riset Pariwisata Universitas Bern di Swiss. ” Hotel adalah sebuah gedung untuk menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan bagi mereka yang mengadakan perjalanan” (www.bpkp.go.id/unit/hukum/pp/2000/144-00.pdf)
- Dalam surat Keputusan Menteri Perhubungan NO. 24/G/Tahun 1970. ” Hotel adalah akomodasi yang menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum yang dikelola secara komersil” (www.pu.go.id/infostatistik/katalog/kamus%20peristilahan.htm).
- Menurut Menparpostel No. Km.37/Pw/304/MPPT 187. “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa bagi umum yang dikelola secara komersial” (pemkot.pontianak.go.id/file.perda/doc).
Dari definisi di atas penulis mencoba
menyimpulkan hotel adalah sebuah tempat untuk beristirahat atau berlibur
yang menyediakan layanan menginap, makan, minum dan jasa yang dikelola
dengan pelayanan yang memuaskan.
Efektifitas.
Menurut Kamus umum Bahasa Indonesia
(1994 :214), keefektifan adalah sifat / keadaan efektif Di mana efektif
adalah mempunyai akibat, efek, kesan, dan pengaruh. Keefektifan dalam
suatu pelayanan bagian tertentu di sebuah perusahaan dapat dilihat dari
bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
oleh suatu bagian tertentu di sebuah perusahaan sehingga dapat
menimbulkan citra perusahaan yang meningkat.
Efektifitas merupakan kemampuan untuk
menentukan sarana yang tepat dan melakukan pekerjaaan yang benar untuk
mencapai efektifitas komunikasi harus memperhatikan kriteria yang
digunakan adalah siapa penerima / pemakai, isi pesan, ketepatan waktu,
media komunikasi, format, dan sumber pesan. (Gunawan Jiwanto, 1987 :77)
Berdasarkan pendapat tokoh di atas,
penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi yang efektif adalah proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang pada akhirnya
membuat komunikan memahami pesan yang disampaikan dengan baik dan
memberikan respons yang baik terhadap pesan yang disampaikan dan orang
yang menyampaikan pesan tersebut. Penyampaian pesan yang dilakukan oleh
Humas IAHCC dalam Program Sponsorship diharapkan dapat membantu Humas
membentuk citra perusahaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club.
Efektifitas Program The Scholarship Indonesia dalam Membentuk Citra.
Efektifitas berasal dari kata “efektive”
yang artinya berhasil. Efektif program adalah suatu bentuk kegiatan
yang dilakukan kemampuan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang tepat
dan benar yang berhubungan dengan tujuan positif demi tercapainya suatu
keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Efek yang positif dapat
menimbulkan perubahan pada diri si penerima atau kita sebut dengan
komunikan akibat pesan yang diterima (Efendi, 1991).
Dikaitkan dengan pengertian di atas pada
skripsi ini maka program The Scholarship Indonesia dalam membentuk
citra dikatakan efektif jika :
- Program The Scholarship Indonesia yang ditayangkan Metro TV atas kerjasama dengan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club banyak ditonton oleh khalayak ramai.
- Audiens yang menonton tayangan The Scholarship Indonesia akan tahu dan sadar akan keberadaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club.
- Diharapkan acara The Scholarship Indonesia di Metro TV mampu mendatangkan calon tamu baru kepada Imperial Aryaduta Hotel & Country Club.
- Menjadi ingin selalu menggunakan jasa penginapan IAHCC dikala menginap atau berlibur.
- Dengan membina hubungan yang erat dengan pihak Metro TV, IAHCC akan lebih mudah dalam melakukan program-program dikemudian hari dan IAHCC akan memperoleh database calon tamu dari para peserta The scholarship Indonesia.
Konseptual Dan Operasionalisasi
Variabel : Efektifitas
program Sponsorship yaitu suatu kegiatan hubungan kerjasama yang
dilakukan oleh Imperial Aryaduta Hotel & Country Club dengan Stasiun
Televisi Swasta Metro TV dalam acara “The Scholarship Indonesia” .
jalinan kerjasama yang terjalin bertujuan untuk menjadikan Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club lebih diketahui secara luas
keberadaannya oleh khalayak.
Atribut :
- Sangat Efektif
- Efektif
- Tidak Efektif
Indikator :
Efektifitas program Sponsorship Imperial Aryaduta Hotel &
CountryClub dengan Metro TV adalah program yang dilakukan oleh Humas
IAHCC dapat dilihat melalui pernyataan sebagai berikut:
- Frekuensi menonton program acara The Scholarship Indonesia di Metro TV.
- Menyaksikan acara The Scholarship Indonesia dari awal sampai akhir.
- Memberikan kesadaran bahwa Imperial Aryaduta Hotel & Country Club itu ada.
- Menganggap pentingnya Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai jasa penginapan.
- Berminat untuk menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai pilihan utama untuk menginap.
Dikatakan sangat efektif jika
citra yang terbentuk setelah program acara The Scholarship
Indonesia meningkat lebih besar dari harapan atau keinginan
IAHCC yang dipaparkan oleh indikator-indikator di atas dan responden
mendapat skor 9-12 dari 12 pertanyaan yang diajukan mengenai efektifitas
program dengan panduan jika jawaban YA = 1, TIDAK = 0
Dikatakan Efektif jika
citra yang terbentuk setelah program acara The Scholarship Indonesia
terbentuk sama dengan harapan atau keinginaan IAHCC yang dipaparkan oleh
indikator-indikator di atas dan responden mendapat skor 5-8 dari 12
pertanyaan yang diajukan mengenai efektifitas program dengan panduan
jawaban YA = 1, TIDAK = 0
Dikatakan Tidak Efektif jika citra yang
terbentuk setelah program acara The Scholarship Indonesia terbentuk
lebih kecil dari harapan atau keinginan IAHCC yang dipaparkan pada
indikator-indikator di atas dan responden mendapat skor 1-4 dari 12
pertanyaan yang diajukan mengenai efektifitas program dengan panduan
jawaban YA = 1, TIDAK = 0
Kerangka Pemikiran
Imperial Aryaduta Hotel & Country
Club dengan Metro TV merupakan awal dari kerangka pemikiran penulis.
Pemikiran penulis kemudian diarahkan ke program sponsorship. Setelah
itu, kerangka pemikiran diarahkan ke program “The Scholarship
Indonesia”, masyarakat dapat menyaksikan program tersebut yang
diharapkan dapat membentuk citra perusahaan.
Metode Penelitian
Desain Penelitian.
Pada penelitian kali ini, penulis akan
menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif hanya karena
peneliti mengukur satu variable sajayaitu efektifkah program “The
Scholarship Indonesia” dalam membentuk citra perusahaan Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club. Metode yang digunakan dalam Desain
Penelitian adalah metode penelitian survei.
Populasi & Sampel.
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari
unit analisa yang ciri-cirinya diduga. Adapun populasi penelitian yang
akan diambil dari tamu Imperial Aryaduta Hotel & Country club.
Dikarenakan keterbatasan informasi yang
bisa penulis peroleh dari sumber langsung di sana, penulis menentukan
sample 30 orang, yaitu yang menginap atau sekedar berkunjung ke IAHCC.
Karena seperti yang dikemukakan oleh Bailey salah satu cara menentukan
jumlah sample penelitian yang akan menggunakan analisis data statistic,
ukuran yang paling minimum adalah 30. ( Ruslan, 2003 :142)
Dalam penelitian ini penulis memakai
metode accidential sampling (sample aksidensial), yaitu teknik penentuan
sample berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat dipergunakan sebagai
sample, jika dipandang orang kebetulan ditemui dalam ini berarti tamu
hotel yang berkunjung atau menginap yang datang pada waktu pengambilan
sample, maka hal tersebut cocok sebagai sumber data.
Bahan Penelitian & Unit Analisis
Bahan penelitian disebut juga subyek
penelitian, yaitu tempat pengambilan informasi guna menggunakan variabel
yang terdapat dalam masalah pokok penelitian yang menjadi bahan
penelitian, yaitu tempat pengambilan informasi guna mengukur variabel
yang terdapat dalam masalah pokok penelitian.
Yang akan dijadikan bahan penelitian
adalah tamu hotel Imperial Aryaduta Hotel & Country Club, Tangerang,
pada tanggal kunjungan 2 Agustus 2007. Unit analisisnya adalah
individu.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk keperluan analisis data,
penelitian memerlukan sejumlah data pendukung yang pencarian disesuaikan
dengan jenis data yang diinginkan, yaitu :
a. untuk data primer, penulis
membagikan kuisioner tertutup yang dibagikan secara personal (langsung)
kepada tamu yang menginap ataupun sekedar berkunjung ke IAHCC. Kuisioner
ini berupa lembar pertanyaan tercetak atau tertulis.
b. Untuk data sekunder, dikumpulkan
dengan cara studi keperpustakaan, teknik pengumpulan data dengan studi
keperpustakaan ini yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan membaca
atau mempelajari buku-buku teks, makalah-makalah, catatan kuliah dan
keperpustakaan lain.
Reliabilitas & Validitas alat ukur
Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat
ukur. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat
dipercaya, jika alat ukur itu mantap dalam pengertian bahwa alat ukur
tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Suatu alat ukur
yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena
penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang
serupa (nazir, 2003 : 133).
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk menghitung realibilitas dan yang penulis gunakan adalah teknik
pengukuran ulang (testretest). Dimana kita harus meminta kepada
responden yang sama agar menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukuran
sebanyak dua kali (Singarimbun, 1995 : 142).
Untuk melakukan testretest, penulis menggunakan rumus teknik korelasi “product moment”. rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan :
r xy = Korelasi nilai butir dengan nilai total.
N = Jumlah responden.
X = Skor pertanyaan.
Y = Skor total.
Semakin kecil kesalahan pengukuran
semakin reliabel alat pengukuran. Untuk mengetahui keakuratan dari alat
pengukuran yang penulis gunakan, penulis melakukan pra uji penetilian
terlebih dahulu. Pra uji penelitian dilakukan secara dua tahap pada
orang yang sama.
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tenteng variabel yang dimaksud
(Supranto, 1992)
Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
- data yang diperoleh penulis melalui kuisioner dari hasil penelitian mengenai efektifitas program “ The Scholarship Indonesia” dalam membentuk citra Imperial Aryaduta Hotel & Country Club, dimasukkan kedalam tabel tunggal, kemudian dianalisis unruk memperoleh gambaran mengenai variabel dengan menggunakan nilai.
- kemudian tahap pertama adalah pengolahan data.
- data yang sudah diolah dianalisis dan dapat ditemukan jawabannya untuk rumusan masalah.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dipaparkan hasil penelitian mengenai
efektifitas program The Scholarship Indonesia yang telah dilakukan dalam
bentuk kerjasama antara Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
dengan Metro TV dalam membentuk citra Imperial Aryaduta Hotel &
Country Club. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada
para responden. Kuisioner dibagikan kepada 30 orang responden yaitu
pengunjung IAHCC.
Identitas Responden.
Tabel l
Responden berdasarkan jenis kelamin
n = 30
Keterangan | f | % |
Pria | 18 | 60 |
Wanita | 12 | 40 |
jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan jumlah di atas nampak bahwa
sebagian besar responden berjenis kelamin pria (60 %) sedangkan
responden wanita hanya 40 %.
Tabel 2
Responden berdasarkan usia
n = 30
Keterangan | f | % |
20-30 | 6 | 20 |
31-40 | 15 | 50 |
>40 | 9 | 30 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel distribusi profil
responden di atas nampak bahwa sebagian besar usia responden adalah 31
hingga 40 tahun (50 %) sedangkan usia di atas 40 tahun adalah 30%, dan
usia 20 hingga 30 adalah 20%.
Tabel 3
Responden berdasarkan tingkat pendidikan.
n = 30
Keterangan | F | % |
SLTA | 4 | 13.4 |
Diploma & S1 | 21 | 70 |
S2 | 5 | 16.6 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa
(70 %) responden berpendidikan Diploma dan mahasiswa, 16.6% responden
berpendidikan S2, dan 13.4% responden berpendidikan SLTA.
Tanggapan Responden
Tabel 4
Anda selalu menyaksikan The Scholarship Indonesia di Metro TV.
n = 30
Kategori Jawaban | F | % |
YA | 17 | 57 |
TIDAK | 13 | 43 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
sebanyak (57%) responden menyatakan “YA” bahwa mereka selalu menyaksikan
program acara The Scholarship Indonesia yang ditayangkan oleh Metro TV,
sebanyak 43% menyatakan “TIDAK”.
Tabel 5
Anda selalu memperhatikan waktu tayang The Scholarship Indonesia
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
Ya | 14 | 47 |
TIDAK | 16 | 53 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
sebanyak (53%) responden menyatakan “TIDAK” selalu memperhatikan waktu
tayang program acara The Scholarship Indonesia, sisanya responden yang
memperhatikan waktu tayang program tersebut sebanyak 47%.
Tabel 6
Anda selalu mendahulukan untuk menonton The Scholarship Indonesia daripada acara yang lain.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 11 | 37 |
TIDAK | 19 | 63 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas responden
menyatakan “TIDAK” selalu mendahulukan menonton program acara The
Scholarship Indonesia daripada acara lain sebesar (63 %), sedangkan yang
menajawab “YA” hanya sebesar 37%.
Tabel 7
Anda selalu menyaksikan The Scholarship Indonesia hingga selesai.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 12 | 40 |
TIDAK | 18 | 60 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
sebanyak (60%) menyatakan “TIDAK” bahwa mereka selalu menyaksikan
Program acara The Scholarship Indonesia hingga selesai, sebanyak 40%
menyatakan “YA” menyaksikan program acara tersebut hingga selesai.
Tabel 8
Anda selalu menyaksikan logo atau gambar IAHCC pada program acara tersebut.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 15 | 50 |
TIDAK | 15 | 50 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas responden
menyatakan ” YA ” dan yang menyatakan “TIDAK” bahwa mereka selalu
menyaksikan logo atau gambar yang ditayangkan pada program acara The
Scholarship mempunyai persentasi yang sama yaitu sebesar (50%).
Tabel 9
Setelah anda menonoton The Scholarship Indonesia memberikan kesadaran tentang adanya kenyaman dan pelayan hotel sebagai hotel berbintang
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 25 | 83 |
TIDAK | 5 | 17 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas (83%)
responden menyatakan ” YA ” bahwa mereka sadar bahwa adanya kenyaman dan
pelayan hotel yang memenuhi standard Internasional sebagai hotel
berbintang, sedangkan 17% responden masih belum menyadari adanya
kenyaman dan pelayanan di hotel Imperial Aryaduta & Country Club
setelah menyaksikan program acara The Scholarship Indonesia.
Tabel 10
Dengan menonton The Scholarship Indonesia memberikan kesadaran anda bahwa IAHCC ada sebagai hotel di Indonesia.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 28 | 93 |
TIDAK | 2 | 7 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas responden
menyatakan “YA” bahwa setelah menonton program acara The Scholarship
Indonesia memberikan kesadaran mereka bahwa Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club ada sebagai salah satu hotel berbintang yang ada di
Indonesia sebesar (93%), sedangkan responden yang menyatakan “TIDAK”
sebesar 7%.
Tabel 11
Setelah menonton The Scholarship Indonesia anda berminat untuk menginap.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 20 | 66 |
TIDAK | 10 | 34 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
sebanyak (66 %) menyatakan “YA” bahwa setelah menonton program acara The
Scholarship Indonesia mereka menjadi berminat untuk menginap di
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club, dan 34% menyatakan “TIDAK”.
Tabel 12
Anda selalu menganggap jasa hotel itu penting pada saat berlibur.
n = 30
Kategori Jawaban
|
f
|
%
|
YA
|
14
|
47
|
TIDAK
|
16
|
53
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas responden yang
menyatakan “TIDAK” sebanyak (53%) bahwa mereka tidak menganggap penting
jasa hotel pada saat berlibur, sedangkan yang menganggap penting jasa
hotel pada saat berlibur sebesar 47%.
Tabel 13
Anda selalu menggunakan IAHCC sebagai tempat menginap dan berlibur.
n = 30
Kategori Jawaban
|
f
|
%
|
YA
|
8
|
27
|
TIDAK
|
22 | 73 |
Jumlah
|
30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
sebanyak (73%) responden menyatakan “TIDAK” selalu menggunakan jasa
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai tempat berlibur dan
menginap, dan 27% yang menyatakan “YA”.
Tabel 14
Anda tertarik untuk menjadikan IAHCC sebagai pilihan utama.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 23 | 77 |
TIDAK | 7 | 23 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas responden
menyatakan ” YA ” sebesar (77%) bahwa mereka tertarik untuk menjadikan
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai pilihan utama mereka
untuk menginap, sedangakan 23% responden menyatakan ” TIDAK ” tertarik.
Tabel 15
Anda juga menggunakan fasilitas lain selain menginap di IAHCC seperti: Membership, Country Club.
n = 30
Kategori Jawaban | f | % |
YA | 14 | 47 |
TIDAK | 16 | 53 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat
sebanyak (53%) responden “TIDAK” menggunakan fasilitas lain yang telah
disediakan oleh Imperial Aryaduta Hotel & Country Club mereka hanya
menginap saja, dan 47% responden “YA” menggunakan fasilitas lain.
Tabel 16
Efektifitas Program The Scholarship Indonesia
n = 30
Program acara The scholarship Indonesia | f | % |
Tidak Efektif | 4 | 13.3 |
Efektif | 19 | 63.4 |
Sangat Efektif | 7 | 23.3 |
Jumlah | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui program acara The Scholarship Indonesia yang ditayangkan oleh
stasiun televisi swasta Metro TV atas hasil kerjasama berupa sponsorship
antara Imperial Aryaduta Hotel & Country Club dengan Metro TV dari
semua indikator terukur bahwa program acara The Scholarship Indonesia
efektif dalam membentuk citra Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
hal tersebut ditunjukan dengan persentase (63.4 %).
Perkembangan teknologi dan ekonomi dunia
membawa pengaruh pada berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah
bidang pariwisata. Bidang ini mendapat banyak perhatian oleh suatu
negara karena bidang periwisatanya dapat memberikan pemasukan devisa
bagi negara. Indonesia yang melakukan perhatian penuh di bidang ini ada
beberapa upaya yang dilakukan untuk memajukan pariwisata di Indonesia.
Salah satunya adalah mendorong pihak swasta dalam membangun hotel.
Harapannya adalah agar wisatawan mancanegara dan wisata domestik lebih
betah menikmati panorama di Indonesia. Dengan lamanya wisatawan menginap
di hotel, diharapkan devisa negara juga bertambah.
Di setiap hotel mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam usaha membentuk citra serta meningkatkan konsumen
atau para pengguna jasa perhotelan. Berbagai kegiatan promosi atau
kegiatan lain dilakukan serta disajikan dalam berbagai bentuk yang
menarik dengan tujuan membentuk citra yang baik serta dapat mendatangkan
para konsumen untuk meningkatkan minat pengguna jasa perhotelan. Dalam
situasi ini apabila perusahaan jasa atau hotel hanya menggunakan Public
Relations saja, tidak terlalu memberikan hasil yang efektif. Untuk itu
seorang Public Relations haruslah dapat menggunakan ide-ide atau
gagasan-gagasan yang briliant, salah satunya seperti yang dilakukan oleh
Public Relations Imperial Aryaduta Hotel & Country Club, dalam
membentuk citra perusahaan, Public Relations Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club melakukan jalinan kerjasama berupa sponsorship dengan
pihak stasiun televisi swasta Metro TV. Hubungan kerjasama tersebut
diharapkan dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak, karena pemirsa
Metro TV juga merupakan khalayak menengah ke atas (target sasaran
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club) sehingga penanyangan iklan,
penanyangan logo hotel di setiap akhir acara, latar belakang keindahan
hotel yang digunakan dalam acara The Scholarship Indonesia dapat
membantu Public Relations dalam membentuk citra Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club serta dapat menjadikan Imperial Aryaduta Hotel &
Country Club sebagai pilihan utama untuk menginap dan berlibur.
Bila penjualan personal berupaya
mendekati pembeli, iklan berupaya membantu dan mempengaruhi pelanggan,
promosi atau melakukan jalinan kerjasama berupaya mendorong pembelian,
Humas membangun dan menjaga citra perusahaan. Berkat kemajuan teknologi,
banyak perusahaan kini dapat menjangkau konsumen tanpa perantara.
Mereka menggunakan media cetak, media elektronik, direct mail, telephone
serta jasa online yang bagi mereka merupakan media baru yang sangat
praktis (Sulaksana dalam bukunya Integrated Marketing Communications,
2003 ). Dari uraian hasil analisis yang penulis kemukakan di atas, maka
pembahasan dari penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan hampir sama antara
jumlah responden antara pria dan wanita. Responden berjenis
kelamin pria berjumlah 18 orang jika dipersentasikan menjadi (60%),
sedangkan sisanya dimiliki oleh responden berjenis kelamin wanita yang
berjumlah 12 orang (40%). Jika dilihat dari segi usia responden yang
paling banyak datang untuk menginap atau sekedar berkunjung ke Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club serta ikut mengisi kuisioner berjumlah
15 orang (50%) berusia antara 31 tahun hingga 40 tahun, responden yang
berusia di atas 40 tahun berjumlah sembilan orang (31%), dan sisanya
yang ikut mengisi kuisioner yang berusia antara 20 tahun hingga 30 tahun
dengan jumlah enam orang responden (20%). Sedangkan jika dilihat dari
segi tingkat pendidikan, responden yang pada waktu penulis melakukan
penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 21 orang responden berpendidikan
Diploma dan mahasiswa S1 jika dipersentasikan menjadi (70%), mereka yang
berpendidikan tinggi atau S2 berjumlah lima orang (6.6%), sedangkan
mereka yang hanya berpendidikan setingkat dengan SMU berjumlah empat
orang (13.4%). Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa responden
didominasi oleh yang berjenis kelamin pria walaupun tidak begitu
mencolok dengan yang berjenis kelamin wanita, jika dikemukan berdasarkan
usia menunjukkan relatif cukup muda yaitu yang berusia antara 31 tahun
hingga 40 tahun dan tingkat pendidikan mereka pun relatif sedang yaitu
Diploma dan mahasiswa S1.
Dari penelitian untuk Efektifitas
Program acara The Scholarship Indonesia dalam membentuk citra Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club atas jalinan kerjasama sponsorship
yang dilakukan dengan Metro TV penulis memberikan pembagian
penilaian sebagai berikut:
Nilai – (Tidak Efektif):
Untuk responden yang frekuensi menonton The Scholarship Indonesia
rendah, tidak menyadari keberadaan Imperial Aryaduta Hotel & Country
Club serta tidak menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
sebagai pilihan utama mereka untuk menginap dan berlibur.
Nilai ± (Efektif):
Untuk responden yang frekuensi menonton The Scholarship Indonesia
sedang, menyadari keberadaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
serta menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai
tempat menginap. Nilai + (Sangat Efektif) : Untuk responden yang
frekuensi menonton The Scholarship Indonesia tinggi, menyadari
keberadaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club serta menjadikan
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai pilihan utama mereka
untuk berlibur dan menginap.
Setelah data-data mengenai indikator
frekuensi menonton acara The Scholarship Indonesia di Metro TV diolah
maka dari 30 orang responden yang diteliti dengan tiga pertanyaan yang
dijawab, responden menyatakan “ya”selalu mengikuti acara The Scholarship
Indonesia terukur dengan persentase 57% tetapi mereka tidak selalu
memperhatikan dan mendahulukan acara tersebut daripada acara yang lain.
Untuk indikator menyaksikan acara The Scholarship Indonesia dari awal
sampai akhir dari dua pertanyaan yang dijawab, responden menyatakan ”
tidak ” selalu menyaksikan Program Acara tersebut hingga selesai dan
tidak selalu menyaksikan logo atau gambar Imperial Aryaduta Hotel &
Country Club dengan persentase 50 %.
Untuk indikator memberikan kesadaran
bahwa Imperial Aryaduta Hotel & Country Club itu ada dengan dua
pertanyaan, responden menyatakan ” ya ” mereka sadar akan keberadaan
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai salah satu hotel yang
ada di Indonesia dengan persentase 83 %.
Untuk Indikator menggapap penting
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai jasa penginapan
dengan 2 pertanyaan, responden memberikan jawaban ” tidak ” terlalu
menganggap jasa perhotelan penting dengan perolehan persentase 53 %
tetapi mereka berminat untuk mencoba untuk menginap di Imperial Aryaduta
Hotel & Country Club.
Untuk indikator menjadikan Imperial
Aryaduta Hotel & Country Club sebagai pilihan utama dengan jumlah
pertanyaan sebesar tiga pertanyaan, responden menyatakan “ya” tertarik
untuk menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai
pilihan utama mereka untuk menginap dan berlibur dengan persentasi
sebesar 77%, sisanya mereka mengakui tidak selalu mengunakan fasilitas
hotel maupun berlibur atau menginap.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis tentang efektifitas program acara The Scholarship Indonesia
dalam membentuk citra hasil dari semua indikator yaitu frekuensi
menonton acara The Scholarship, menyaksikan acara tersebut dari awal
sampai akhir, memberikan kesadaran bahwa Imperial Aryaduta Hotel &
Country Club itu ada, menganggap penting jasa perhotelan serta berminat
menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai pilihan
utama terukur dengan nilai efektif yang berarti responden yang mempunyai
frekuensi menonton The Scholarship Indonesia sedang, menyadari
keberadaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club serta menjadikan
Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai tempat menginap.
Berdasarkan teori Ekpektansi dari Rosenberg (Pawitra, 2003 : 109)
menjelaskan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh pengharapan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Konsumen memilih produk tertentu karena
mengharapkan akibat positif atas pilihannya tersebut. Apabila dikaitkan
dengan teori diatas, maka dapat dilihat bahwa jalinan kerjasama
sponsorship antara Imperial Aryaduta Hotel & Country Club dengan
stasiun televisi Metro TV terjalin dengan tujuan ingin membentuk citra
yang positif agar konsumen dapat dipengaruhi untuk dapat menggunakan
jasa Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sesuai dengan hasil yang
ingin dituju oleh perusahaan dan Public Relations Imperial Aryaduta
Hotel & Country Club.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada
bab-bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut: Masalah penelitian yang di dapat adalah efektifkah jalinan
kerjasama sponsorship antara Imperial Aryaduta Hotel & Country Club
dengan Metro TV dalam membentuk citra hotel tersebut, seberapa besar
keefektifannya?
Berdasarkan tinjauan teoritis dan
kerangka pemikiran agar dapat mengembangkan ilmu komunikasai khususnya
dalam bidang sponsorship selain itu juga memberikan pengetahuan dan
wawasan dalam dunia perhotelan.
Metode yang digunakan adalah metode
survey, yaitu dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada 30 orang
responden. Berdasarkan klasifikasi data responden menurut jenis kelamin,
responden yang berpartisipasi lebih banyak berjenis kelamin pria, yaitu
berjumlah 18 orang atau sekitar ( 60 % ), berdasarkan klasifikasi data
responden menurut usia, responden yang berpartisipasi lebih banyak
memiliki rentan usia antara 31 – 40 tahun dengan jumlah responden
sebanyak 15 orang ( 50% ), berdasarkan klasifikasi data responden
menurut tingkat pendidikan, diperoleh lebih banyak responden yang
memiliki tingkat pendidikan Diploma dan S1 yaitu sebanyak 21 orang atau
sekitar ( 70%).
Pelaksanaan program acara The
Scholarship Indonesia dalam membentuk citra Imperial Aryaduta Hotel
& country Club mendapat hasil yang efektif. responden yang mempunyai
frekuensi menonton The Scholarship Indonesia sedang, yang menyadari
keberadaan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club serta berminat
untuk menjadikan Imperial Aryaduta Hotel & Country Club sebagai
tempat menginap. Dengan adanya program tersebut diharapkan dapat pula
mendatangkan calon konsumen baru bagi pihak Imperial Aryaduta Hotel
& Country Club.
Daftar Pustaka
Ruslan, Rosady. “Manajemen Public Relations & Media Komunikasi”. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2005
P. Simandjuntak, John, dkk.“Public Relations”.Graha Ilmu. Yogyakarta. 2003
Sendjaja, Sasa Djuarsa, dkk.. “Pengantar Komunikasi”.Universitas Terbuka.. Jakarta. 1999
A. Yoeti, Oka. “Media Relations Hotel Public Relations”.
Ruslan, Rosady. “Metode Penelitian PR dan Komunikasi”. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2003
Usman, Husaini. “Metode Penelitian Sosial”. PT Bumi Aksara. Jakarta. 1996
*Jurnal tersebut diatas diterbitkan dalam Jurnal Komunikologi Vol.8 No.1 Maret 2011
Tidak ada komentar :
Posting Komentar